Juanda Lukmana: Wakil Ketua KNPI Tanjab Barat
Kepemimpinan Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) Anwar Sadat yang sudah berjalan 2 tahun sedang disorot publik, baik itu terkait masalah yang ada atau solusi yang ditawarkan sang Bupati.
Baru-baru ini atensi publik mengarah pada masalah Kebakaran yang marak terjadi, sampai anggota dewan Provinsi Jambi ikut memberi kritik terkait itu. Poin kritik bisa dicerna lewat tulisan ini (https://www.aksipost.com/arsip/76833/kebakaran-kerap-berulang-di-tanjab-barat-rendra-usman-kritik-keras-anwar-sadat-beri-bantuan-bukan-solusi/)
Poin kritik DPRD Provinsi itu sebenarnya sederhana, yaitu: Bupati tidak punya solusi jangka panjang untuk menyelesaikan akar permasalahan maraknya kebakaran. Dan sebenarnya asik dibahas untuk mencari jalan penyelesaian masalah kebakaran.
Tapi, anehnya ada Pemuda yang dengan bangga memamerkan simbol kelompoknya serta sederet jabatannya di ormas tertentu, bermaksud melawan narasi kritik DPRD Provinsi itu. Sebut saja pemuda anu.
Tapi, sayang sungguh sayang, tanggapan pemuda itu tidak tepat sasaran, bahkan sangat jelas terlihat tidak paham poin utama dari kritik yang disampaikan DPRD Provinsi Jambi itu.
Coba kita baca dengan seksama, sebenarnya yang dikritik DPRD Provinsi itu adalah solusi atas akar masalah, yang kalau dibuat dalam bentuk pertanyaan menjadi. Mengapa kebakaran terjadi? apa solusi jangka panjangnya?
Tapi yang direspon oleh pemuda anu itu malah tentang bagi-bagi sembako yang satu atau dua bulan habis, setelah itu kebakaran lagi (solusi jangka pendek). Dan solusi menambah pasukan lawan api serta bunyi-bunyian keliling jalanan yang kadang tak jelas isi pesan.
Jadi jelas lihat bedanyakan.
Pak Dewan bahas mengapa kebakaran terjadi dan apa solusinya. Tapi pemuda anu membahas kalau api terjadi segera bagi-bagi sembako dan cegah apinya serta keliling hidupkan toa.
Tapi harus diakui, bahwa cara yang dilakukan pemuda anu itu sudah sangat keren sebagai benteng rapuh kekuasaan. Tapi perlu banyak latihan agar metode menjulur lidahnya tidak terlalu ketara.