Home / News

Jumat, 28 Mei 2021 - 11:55 WIB

Layang-Layang Dangong Mampu Berirama Indah

Tahtanews.com – Siapa yang tidak tidak tau layang-layang? Kebanyakan orang mengetahuinya. Layang-layang merupakan permainan tradisional Indonesia. Bukan hanya anak-anak yang gemar, tetapi orang dewasa juga menggemari permainan tradisional (layang-layang) itu.

Secara umum layang-layang terbuat dari bambu, kertas, berkerangka. Saat menerbangkannya ke udara memakai tali atau benang sebagai kendali.

Masyarakat Kelurahan Betara Kiri, Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat gemar memodifikasi bentuk layang-layang. Salah satu bentuk modifikasi adalah Layangan Dangong (ucapan masyarakat sekitar).

Layangan Dangong ini  memiliki kerangka menyerupai bentuk bintang. Ukurannya juga cukup besar, kurang lebih setinggi orang dewasa.

Dengan ukuran yang cukup besar itu, layangan dangong ini memakai tali belat sebagai penarik dan pengendali layangan. Hanya orang dewasa yang bisa menerbangkan layangan itu, karena butuh tenaga yang extra untuk menarik layangan agar terbang ke udara.

Baca Juga :  Bawaslu Tanjab Barat Pantau Peserta Pemilu Serentak 2024 Melalui Aplikasi

Selain itu, menerbangkan layangan dangong ini harus pada tempat-tempat yang luas, agar tidak terjadi hal-hal yang diluar keinginan.

Saat Terbang Ke udara, Ada Irama Yang Terdengar Merdu Pada Layangan Dangong

Selain itu, layangan dangong ini juga memiliki irama khas yang terdengar saat terbang ke udara. Suaranya mirip seperti kecapi (irama khas gitar bugis). Masyarakat menyebutnya dengan istilah dangong atau fitu-fitu (irama khas pada layangan).

Irama yang terdengar  pada layangan itu saat terbang, berasal dari kayu rotan ada juga genteng plastik putih yang tertempel pada layangan dangong.

Mas’ud (55) warga kelurahan betara kiri  Rabu (25/05/2021) mengatakan, bahwa harus sabar untuk mengolah kayu rotan itu agar terdengar merdu saat terbang ke udara, yaitu dengan menghamplas atau menipiskan kayu itu sampai tipis seperti pisau atau sileet

Baca Juga :  Panitia Ekraf Fest Bagikan 1000 Cup Kopi Gratis, Sambut Hari Kopi Internasional

Historis Layangan Dangong Kelurahan Betara Kiri

Mas’ud  mengatakan bahwa sejarah permainan layangan tradisional tersebut sekitar tahun 1980 an.ia mengaku bahwa aktifitas permainan layang-layang tradisional ini bersifat musim-musiman atau bulan-bulanan.

Waktu itu ia masih ber usia  belasan tahun setiap musim layangan, waktu sore dan malam hari masyarakat setempat menarik layangan dangong ini, pada lapangan terbuka,” katanya.

Saat itu aku liat salah seorang masyarakat suku bugis membuat layangan ini dan sekaligus fitu-fitu nya, tak lama aku coba menirukan cara pembuatan layang-layang itu, sampai akhirnya menjadi kegemaran masyarakat betara kiri saat itu, sampailah hari ini,” kata Mas’ud.

Baca Juga: Pinang Kelurahan Betara Kiri Naik Harga! Ini Respon Warga

Share :

Baca Juga

Daerah

Kondisi Gedung Olahraga Di Inhil Sangat Memprihatinkan

News

Hadiri Kongres KNPI Ke- XVI: Peni Sepian Turut Hadir Dan Beri Apresiasi

Daerah

Resimen Mahasiswa Unisi Dibekali Materi Wawasan Kebangsaan Oleh Kodim 0314/Inhil

Daerah

Bengkres akan Pentaskan Balada PKL Malam Minggu Mendatang

Daerah

Bupati Inhil HM Wardan Hadiri Malam Pembukaan Porprov Riau X Tahun 2022 Kuansing

Daerah

Dandim 0314/Inhil Resmikan Kampung Pancasila di Kelurahan Sungai Salak

Daerah

PENGEDAR SABU TERTANGKAP TANGAN OLEH KAPOLSEK KEMPAS

Daerah

Audiensi Dengan KPU, Bupati Inhil HM Wardan Pinta Matangkan Anggaran Dan Data Pemilih Tetap