Tahtanews.com – Penggunaan Jaringan gas Bumi (Jargas), melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ditjen Migas masih dipertanyakan oleh warga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat).
Pasalnya, penggunaan Jargas yang telah diresmikan oleh Bupati Tanjab Barat, Drs. H Anwar Sadat, M.Ag dengan Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Kementrian ESDM R.I Laode Sulaiman ST MT beberapa waktu lalu, belum disosialisasikan kepada warga.
Mengenai hal itu turut diungkapkan oleh salah seorang pengguna Jargas, Jubaidah mengatakan, bahwa tidak ada diberikan arahan mengenai penanganan resiko Jargas, karena itu takut bila terjadi sesuatu
“Cuma ngobrol sama orang yang memasang jaringan gas itu, awal nya takut untuk menggunakan nya karna jika terjadi apa-apa kami tidak tau harus bagaimana apalagi di Tungkal juga rawan terjadi kebakaran takutnya nyambar,” Dikatakannya, Senin 13/02/23.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa hanya diberitahu melalui kontak person, dan terkadang tidak aktif.
” Jika terjadi masalah kami hanya di beri kontak person yang ada di brosur untuk di hubungi kalau ada kendala atau kebocoran mengenai jargas tersebut, tapi setelah di hubungi ternyata kontak yang di berikan itu tidak dapat di hubungi (tidak aktif),” Bebernya.
Hal senada turut disampaikan oleh Siti Rahayu selaku pengguna Jargas di Kelurahan Sriwijaya, bahwa tidak ada yang bertanggung jawab terkait masalah Jargas serta tidak di berikan sosialisasi penanganan resiko jika terjadi kebocoran dan lain sebagainya.
“Kemarin juga sempat mati selama 4 hari karena adanya kebocoran pipa di semau jadi kami juga harus memakai gas LPG lagi untuk jaga-jaga Jika saluran jaringan gas (jargas) tidak jalan.” Tuturnya.