Tahtanews.com – Sejumlah Peserta Musyawarah Nasional (MUNAS) Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Pelajar Sulawesi Selatan (IKAMI SUL-SEL) Ke-XIX menganggap keputusan Munas tidak patut, sehingga perlu diadakan Peninjauan Kembali.
Keinginan peserta untuk melakukan Peninjauan Kembali Keputusan pleno yang telah ditetapkan pada hari Jum’at sekitar pukul 08.00 (Pagi) WIT itu sangat beralasan, karena Steering Comite (SC) terkesan mengintervensi forum musyawarah.
Hal itu dibenarkan oleh salah satu peserta Munas berinisal (JA). Dirinya mengatakan saat pleno berlangsung, SC kerap sekali turut mendorong peserta agar mengikuti kehendaknya yang melampaui batas nasehat.
“Saya menganggap SC sudah diluar batas, bukan hanya nasehat, tapi sudah terkesan menekan agar sidang pleno cepat selesai,” ucapnya. Sabtu, 2/9/23.
“Seperti pesanan begitu,” tambahnya.
JA menjelaskan salah satu peristiwa yang menunjukkan wujud intervensi SC atas musyawarah itu, terlihat saat JA dan peserta lain memberikan usulan hingga interupsi agar sidang pleno di berhentikan sejenak.

Tampak Keributan Terjadi Saat Munas IKAMI SULSEL XIX
Usulan itu diajukan karena peserta sudah sangat lelah, tapi SC tetap mendorong agar forum tetap dilanjutkan tanpa merespon usulannya untuk memberikan waktu istirahat.
“Bahkan, karena sangat kelelahan, peserta ricuh di dalam forum, karena ingin pending, sehingga forum tidak lagi kondusif. Tidak bisa dalam kondisi semacam itu kita menghasilkan keputusan yang baik bagi organisasi,” jelas JA.
“Tapi, bukannya menasehati agar beristirahat, malah lagi-lagi SC intervensi supaya sidang cepat slesai“, sambungnya.
Selain intervensi SC yang kentara dalam musyawarah, cabang siluman juga turut menjadi alasan kuat peserta untuk melakukan Peninjauan Kembali.
Salah seorang Pengurus Koordinator Wilayah (Korwil) yang tidak ingin disebutkan namanya membenarkan dan merespon persoalan SC yang memberikan hak suara penuh kepada beberapa cabang yang tidak aktif (cabang siluman).
“Saya sangat menyayangkan, SC yang sangat tidak profesional. SC melahirkan cabang siluman yang tak jelas asal muasal pendirian, dan tak jelas pergerakannya,” ucapnya.
“Di wilayah Sumatera ini, ada beberapa cabang siluman yang diberikan hak suara untuk memilih kandidat, sementara cabangnya tidak aktif di daerahnya“, tegasnya.
Karena intervensi SC dan kemunculan cabang siluman pada Munas IKAMI SULSEL XIX itu, banyak peserta sedang mempersiapkan pengajuan Peninjauan Kembali untuk menjaga kemurnian gerakan organisasi.